Follow Us @soratemplates

20/01/19

Review : Me Before You (2016)

Januari 20, 2019 0 Comments
Me Before You

Me Before You, film yang diangkat dari novel dengan judul sama karangan Jojo Moyes, sukses membuat haru biru di malam Minggu. 

Bercerita tentang seorang perempuan 26 tahun, Louisa Clark, yang terpakasa menerima pekerjaan sebagai care assistant setelah ia dipecat dari pekerjaannya sebelumnya. Louisa, perempuan sederhana, polos, jujur dan apa  adanya ini berhasil membuat Will Traynor, pengusaha muda yang harus menghabiskan sisa hidupnya diatas kursi roda, tergerak hatinya.

Sebelumnya Will adalah pemuda yang memiliki hidup sempurna. Pebisnis muda yang berkecimpung dengan alam, olahraga ekstrim, sahabat dan kekasih yang cantiknya luar biasa. Lalu dalam semalam, setelah terjadi kecelakaan, hidupnya berubah ketika ia membuka mata di sebuah rumah sakit dan mendapati seluruh tubuhnya tidak dapat digerakkan. Ia mengalami cidera tulang belakang, yang menjadikannya seluruh anggota gerak tubuhnya mati, bahkan memiringkan kepalapun ia tak mampu. 

Will yang ternyata sebelumnya selalu berusaha bunuh diri, mempunyai perjanjian dengan ibunya bahwa ia hanya akan menghentikan aksinya selama 6 bulan kedepan. Dalam artian setelah 6 bulan berlalu ibunya akan mengikhlaskan kepergiannya, sehingga Will menyewa sebuah organisasi bunuh diri untuk merencanakan kepergiannya nanti. 

Louisa yang tak sengaja mengetahuinya, berinisatif untuk mengubah keputusan Will. Gadis yang bahkan tidak punya ambisi dalam hidupnya ini, terlibat dalam kondisi  yang menjadikannya memiliki tekad kuat untuk meyakinkan Will bahwa hidupnya masih memiliki makna dan warna meski duduk di kursi roda. Louisa mulai merealisasikan trik - triknya dengan mengajak Will menonton pacuan kuda, menonton konser, hingga rencana perjalanan keliling dunia. 

Will yang kesehariannya hanya duduk melamun memandangi jendela, menonton film, bahkan tak pernah keluar rumah bila bukan urusan medis, akhirnya mau diajak keluar setelah dibujuk Lou. 


 Me Before You
Menonton Konser Bersama
Kekonyolan dan kecerobohan Lou membuat alur film ini tidak melulu melow. Dengan kepribadiannya yang berwarna, dia bisa berubah menjadi anggun memukau Will dengan gaun merahnya, spontan dan berani seperti saat ia mengajak Will berdansa diatas kursi roda ketika menghadiri pesta pernikahan mantan tunangan Will dengan sahabatnya sendiri.


 Dialog Me Before You
Ketika mendatangi pernikahan mantan kekasih Will

Selengkapnya.., 
tonton sendiri filmnya ya.. :p

Intinya, berawal dari rasa simpatik Lou pada Will, ia tidak sadar bahwa dirinya lambat laun jatuh pada pusara hatinya sendiri. Yang pada awalnya ia hanya berniat untuk membantu Will,  kemudian ia benar - benar jatuh cinta. Lalu ketika ia sudah percaya diri bahwa ia telah mampu mengubah keputusan Will untuk bunuh diri, ekpektasinya berlabuh pada kecewa. 


gambar live well, sam claflin, and you love them
Me Before You Dialog
Louisa meninggalkan Will dengan keputusannya yang ingin tetap bunuh diri. Kemudian ia menyadari bahwa ia tidak  dapat mengubah kepribadian Will,  yang hanya bisa dia lakukan untuknya adalah mencintainya. Louisa kembali ke kediaman Will dan keluarganya di Switzerland, di sanalah ia menghembuskan nafas terakhirnya. Di saat - saat terakhir bersama Louisa dia mengakui bahwa 6 bulan mengenal Lou  adalah waktu yang paling membahgiakan dalam hidupnya. 

Well, live must go on...

Selepas kepergiannya, Will meninggalkan sejumlah uang untuk Louisa agar ia dapat melanjutkan pendidikannya. Film berakhir dengan adegan Louisa yang tengah berada di cafe favorit Will, di Paris, membaca surat dari Will. Suratnya berisi agar ia membeli parfum yang dirasa Will cocok untuknya, selanjutnya ia berpesan pada Louisa untuk tidak terlalu sering memikirkan Will, dan melanjutkan hidupnya dengan baik. Bitter sweet!

Film ini menginspirasi kita bahwa, kita hanya bisa tahu siapa yang sebenarnya tulus peduli dan menyayangi kita saat kita berada dititik terendah kita, saat kita berada di titik nol dan tidak memiliki kemampuan apa - apa. 
Selanjutnya, seperti kata pepatah kindness makes everyone looks beautifull, deshou ? 

08/01/19

KObe China Town (Nankin Machi)

Januari 08, 2019 0 Comments
    
Pintu Masuk Kobe China Town
Pintu Masuk Nankin Machi



Waktu itu mau beli jajanan dsini, tnya dulu "butaniku hairanai tabemono deska?" (Ga ada babinya kan bu?),,
pakai wajah bingung si ibunya malah jawab "200¥" , Saya pikir pasti Bahasa Jepang saya yang nggak jelas,, akhirnya saya tanya lagi "no pork?",,
baru ibunya ngeh, & jawab panjang lebar pakai bahasa Inggris (giliran saya yang nggak ngerti tapi pura2 ngerti)
Ternyata yang jual bukan nihonjin, tapi orang china semua, namanya jg China Town (baru ngeh),, "
IMG_0687
jajanan makanan di Kobe China Town Jepang
China Town atau yang biasa disebut dengan Nankin Machi ini sepanjang jalan dipenuhi stand-stand jajanan China, mulai dari kue-kue yang bentuknya mirip dengan onde-onde yang ditusuk sate, bakpau, ayam-ayaman, sampai babi-babian.
Stasiun terdekat untuk akses lokasi bisa melalui JR Motomachi,  tinggal jalan kurang lebih 5 menit sudah sampai pada pintu gerbang Nankin Machi.




Pemandangan di Kobe China Town Jepang
Pemandangan di sekitar jalan Kobe China Town
Biasanya akan ada event-event tertentu yang diadakan berkaitan dengan hari-hari istimewa bagi masyarakat China, seperti pertunjukan barongsai saat tahun baru imlek.

photo captured by: @ilhamjalis

17/10/18

Bekicot - Snail in Indonesia

Oktober 17, 2018 0 Comments
Menu Escargot di Surabaya
Menu Escargot

Bekicot adalah sejenis mollusca yang biasanya hidup di negara tropis, salah satunya Indonesia. Biasanya kalau di desa tempat saya tinggal dulu, dagingnya dibumbu pedas manis semacam rica - rica, dibungkus dengan kertas minyak lalu koran dan dijajakan di warung -warung kopi atau ruko jajanan pasar.

Siapa sangka, satu dekade setelahnya namanya melambung di berbagai negara dikenal dengan nama escargot. Umumnya escargot dikenal sebagai kuliner khas negara Perancis, tapi asalkan teman - teman tahu bahan dasarnya, alias si daging bekicotnya, sebagian besar di supply dari Indonesia. 

Pun demikian dengan cullinary di Indonesia, bekicot masuk ke ranah restoran - restoran prestige, disulap dengan keong impor diramui bumbu - bumbu manca negara. Nilai jual bekicot yang berubah nama menjadi escargot tersebut naik berkali lipat. Seperti menu escargot yang saya dapatkan di sebuah restoran di Surabaya, harganya satu porsi mencapai IDR 67.000,00

Karenanya bekicot akhir - akhir ini menjadi incaran para pebisnis yang bergerak di bidang makanan. Selain proses pembudidayaannya yang tidak memerlukan biaya yang besar, proses pembuatannya/pengalengannya cukup sederhana. Bila menginginkan keuntungan yang berlebih, tentu pasar besarnya bukan di Indonesia, melainkan di ekspor ke negara - negara pecinta escargot seperti Perancis, Greece, Canada, dan Italy. 

Bila di Indonesia, masyarakatnya masih belum punya minat besar pada makanan - makanan kalengan cepat saji, kecuali mackerel (sardin). Di sisi lain bekicot masih dipertanyakan kehalalannya oleh beberapa pihak. 

Sekian,
.
.
.
 
Well, sekedar cerita dan sedikit curhat.
Foto di atas saya dapatkan ketika saya ditugasi untuk menambahi katalog produk dengan produk bekicot. Jadilah muter - muter di Google nyari restoran yang jual menu bekicot di Surabaya.
Dengan ala - ala gaya mba2 blogger saya pesan satu menu lalu motret sampe satu jam'an, setelah itu minta makanannya dibungkus (ga dimakan karena takut haram :p). 
And then, in simplicity I just realized that I like my job that relating to the culinary food. it has been giving me an extra knowledge about the real process of providing food for people.


21/08/18

Probolinggo : di Gili Ketapang Bisa Snorkeling

Agustus 21, 2018 0 Comments
Hello, 
Mumpung lagi  longgar dan deadline translatean masih panjang saya pengen cerita nih guys, summarynya liburan ke Gili Ketapang dua minggu yang lalu. 

Gili Ketapang Probolinggo
Pantai Gili Ketapang
Waktu saya bilang ke temen - temen lainnya kalau mau ke gili ketapang, ada yang ngira kalau lokasinya ada di Lombok :), well, kalau yang berbau gili - gili memang ada di Lombok ya harusnya. Tapi yang ini deket kok tempatnya, masih di wilayah Jawa Timur, tepatnya di Utaranya kota Probolinggo. Jadi, lewat pelabuhan Tanjung Tembaga kita harus nyebrang  ke Utara kurang lebih 30 menitan ke Pulau Gili Ketapang. 


Singkatnya,  kita ikut agen yang menyediakan paket open trip start dari Pelabuhan Tanjung Tembaga. Tapi karena kita jumlahnya cuma 3 orang, guidenya berbaik hati mau jemput kita di stasiun Probolinggo deh :). 

Dari stasiun kita langsung diantar ke Pelabuhan, disana ternyata kami sudah ditunggu oleh peserta lainnya yang jumlahnya kurang lebih 20 orang. Dan agak sungkan juga sama lainnya, karena kapal yang harusnya berangkat tepat pukul 08:00 jadi molor 15 menitan gara - gara nungguin kita. 

Kalau berdasarkan jadwal agennya kapal harusnya berangkat di jam :
07:00
08:00
09:00
10:00
dan ternyata minimal satu kapal harus diisi dua puluh orang (-_-", kirain yang ikut paling cuma bersepuluh, sebelasan). Bisa bayangin kan kalau tiap kapal min.20 orang seberapa ramenya pulaunya :). Tapi untungnya pembagian kloter waktu dan management timenya tiap agen di sana cukup efektif, jadi nggak sampai over pengunjung di waktu yang sama. 

Setelah menyebrang lewat Selat Madura, sampailah kita di Pulau Gili Ketapang. Demi Allah, pantainya cantik banget, lautnya gradasi biru muda ke biru tua mulai dari tepi pantai hingga ke tengah. Anginnya waktu itu cukup kencang, tapi liat view yang sebegitu segernya jadi berasa nggak ada yang bikin minus saat tiba disana. Pantainya juga sangat bersih sekali. Love it!


Gili Ketapang lautnya biru
Pantai Gili Ketapang

Naik Perahu menyebrag ke Gili Ketapang
Perahu ke Gili Ketapang

Sesampainya dipulau, kita diantar ke rest area. Tiap agen sudah memili rest areanya sendiri - sendiri. Dan tiap rest area memiliki tempat semacam gazebo, dan kamar mandi yang jumlahnya cukup memadai plus dapur alam buat makan siang ya guys, jangan lupa isi perut :)


Rrest area milik agen open trip Gili Ketapang mhd
Rest Area Gili Ketapang
Tiap Rest Area memiliki pagar pembatas sendiri tiap agen

Rest Area Gili Ketapang
Di Rest area, kita dikasih waktu kurang lebih 30-60 menit untuk sekedar duduk - duduk atau keliling - keliling pantai, selfie, ataupun belanja. Kalau kita bertiga ya pilih keliling selfie dulu lah ya :).
Kalau lupa bawa celana pendek, kaos, sandal jepit dan bahkan kaca mata item, jangan khawatir,  karena meskipun bukan tempat belanja lengkap kayak malioboro di Joga, penjual sekitar gili ketapang sudah  mafhum dengan kebutuhan kita yang mungkin saja terlupakan/ketinggalan nggak kebawa saat berangkat.




Kalau berdasarkan cerita penduduk Probolinggo, harusnya kalau masuk lebih ke pelosok kita akan ketemu sama sebuah gua namanya gua kucing, yang konon katanya bisa menghubungakan pantai di Gili Ketapang dengan Pantai di Laut Selatan. 
Tapi karena paketan trip yang kita ambil nggak sampai kesana, yaudah deh, kita hanya sampai ke acara berikutnya yaitu : Snorkeling!

Well, tips nih buat teman - teman perempuan yang mau datang kesana, bawalah pakaian renang yang proper dan nyaman dipakai di tempat umum yang ramai. Lagi - lagi karena awalnya saya pikir itu pantainya sepi (nggak terkenal) dan bahkan mungkin cuma snorkeling bertiga (dipikiran saya), saya hanya menyiapkan baju renang dengan panjang celananya yang minim (5-10cm diatas lutut lah ya). Untungnya saya diselamatkan oleh teman  saya yang bawa legging ekstra yang bisa dipinjam. Fiuuh~

Untuk peralatan snorkelingnya ? tenang aja, para guide sudah menyiapkan lengkap dengan pelampung plus alat bantu nafasnya. 




Untuk tempat snorkelingnya, kita harus naik perahu lagi, lalu diantar ke wilayah pantai yang ombaknya tenang dan punya banyak karang cantik + ikan - ikan kecil berwarna warni. 

Plus tiap peserta mendapat kesempatan untuk berfoto dibawah laut dekat dengan karang - karangnya. Dan juga foto grupie melingkar yang sebenarnya kita bertiga nggak bisa ikutan foto karena jumlah grupnya sedikit, tapi gara - gara mas -mas guidenya baik (dan mungkin kasian liat kita bertiga :p) jadinya kita dibolehin foto bertiga :).

 

Setelah snorkeling selesai, kita balik lagi nih ke rest area. Sesampainya di rest area  perut  yang sudah mulai teriak - teriak bersambut dengan aroma ikan bakar yang siap disantap.  (maaf nggak sempat foto menunya karena sudah keburu lapar).


Dan setelah semuanya selesai, kita balik lagi deh ke pelabuhan. Oh iya! jangan lupa sebelum pulang minta share it foto - foto dari guidenya ya. 

Btw, dari start sampai acara selesai, biaya paket yang diperlukan cukup murah, IDR 90.000/orang , include semua yang sudah saya sebutkan diatas.
Lagi - lagi karena mas - mas guidenya baik, kita mau dikasih diskon dari 270-jadi-180, tapi gara - gara nggak enak sama peserta lainnya jadi kita sok - sok an nolak deh T_T. 

Lalu, dari pelabuhan ke terminal kita naik  go-car ke terminal. Finish! Surabaya.

btw, kalau teman - teman pengen tau saya pakai agen guide yang mana, bisa di search di instagram : 
@giliketapangmhd
Para guidenya ramah, sopan dan yang penting nggak macem - macem ya guys,, apalagi buat kita - kita perempuan yang travelingnya sendirian. Aman deh.  


Sekian....
Salam :)

21/07/18

Malang : Garden is where the Heart Bloom All Summer

Juli 21, 2018 0 Comments


Home is where the heart is,
Garden is where the heart bloom all summer.


 "Waku waku" dalam bahasa Jepang, adalah istilah untuk hati yang tak sabar, riang gembira menyambut perjalanan liburan.  
Entah dimanapun destinasi wisatanya, akan menjadi tempat istimewa apabila kita punya cerita dengan orang - orang yang pergi bersama kita, mungkin begitulah arti liburan untuk saya.  (I am Cancerian, harap maklum)

 Lagi - lagi Malang, adalah kota yang kesekian kalinya menjadi tujuan utama liburan dari awal tinggal nomaden di Surabaya hingga saat ini. Mungkin karena lokasinya yang memang dekat dengan Surabaya, ditambah lagi semakin bervariasinya wisata kuliner dan alam di seputar kota.  

Berawal dari niat untuk menghadiri resepsi pernikahan teman se-kantor di Lawang, saya dan dua teman lainnya  memutuskan untuk sekalian jalan - jalan ke Malang. 
Menginap semalam di wisma Brawijaya, di hari Minggunya kami berkunjung ke Cuban Talun dan Paralayang.

Cuban Talun, satu hal yang berhasil merayu saya untuk diajak datang kesini adalah, taman Bunga-nya yang eye-catching waktu searching di instagram 😊.  Well, aslinya not Bad, tapi sekedar saran, alangkahnya lebih baiknya bila teman - teman datang kesini jangan sampai kesiangan, lebih pagi lebih sepi lebih baik biar tak kalah saing untuk berebut foto dengan pemburu spot hunting lainnya.




Cuban Talun
 

Pagupon Camp Cuban Talun
Pagupon Camp

Pagupon Camp Cuban Talun
Pagupon Camp

Cuban Talun Taman Bunga
Taman Bunga

Bunga Soka
Taman Bunga


Berikutnya adalah, Bukit Paralayang. 
Jalan yang berkelok dari arah Batu ke Paralayang ini cukup ekstrim, apalagi di hari libur yang padat bus - bus pariwisata dan mobil pribadi beragam plat kode kota. Well, kalau pakai motor bisa selip kanan selip kiri kan ya, biar cepet, asal hati - hati. 

Bukit Paralayang

Tidak banyak yang saya dapati di tempat ke dua ini, karena sepertinya bukit paralayang ini akan jauh lebih indah bila didatangi saat malam hari, bukan ketika matahari masih  mentereng di langit Barat.




Okk, sekian, See ya~


 


10/06/18

Review : Cantik Itu Luka

Juni 10, 2018 0 Comments

 
Novel Cantik Itu Luka
Source : Detik.com


Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan adalah novel klasik unik surealisme yang me-mix and match kan unsur - unsur masyarakat Indonesia zaman pra kolonialisme Jepang hingga post kemerdekaan Indonesia.  Setting waktunya bisa dibilang sangat - sangat panjang, mengingat novel ini menceritakan kisah 4 generasi berturut - turut.
Kisahnya diwali dengan seorang ibu yang menjadi primadona dimasanya dengan 3 orang anak perempuan yang semuanya cantik, ia mengharapkan seorang anak yang buruk rupa ketika sedang hamil anak ke-4. Doanya dikabulkan oleh yang Maha Kuasa, lahirlah seorang bayi perempuan buruk rupa yang ia beri nama Si Cantik.

Kontras dengan cover versi terbarunya yang berwarna pink, cantik dan ilustrasi negeri dongeng yang mengimajinatifkan kita akan hadirnya cerita yang indah......, tutur bahasanya jauh dari kata lembut dan halus bahkan bisa bilang terlalu vulgar. Kurangnya label batasan usia pada covernya bisa membuat seseorang 'kecelik' karena keluar dari ekspektasi yang digambarkan covernya (termasuk saya :p). 

Terlepas dari segi kevulgarannya, yang membuat novel ini menarik adalah cara penarasiannya yang loncat dari satu tokoh ke tokoh lainnya namun tetap bisa tersambung dengan apik. Padahal karakter masing - masing tokoh sangat variatif,
Mulai dari tokoh utama Dewi Ayu, seorang keturunan tuan tanah Belanda dengan gundik pribuminya. Kisah kelam Dewi Ayu menjadikan dirinya seorang wanita tangguh, acuh dengan norma dan citra buruk dari masyarakat tentang dirinya yang sorang pelacur nomor 1 di Halimunda. Nyatanya ia menjadi tokoh tenor di Halimunda yang tak butuh sosok laki - laki, tapi dibutuhkan oleh laki - laki. Yang membuat saya heran ketika membaca bagian awal adalah tokoh Dewi Ayu yang bangkit dari kubur, mencari anaknya yang dulu diharapkannya lahir buruk rupa.
Kemudian anak - anaknya, Alamanda, Adinda dan Maya Dewi,  yang ketiganya cantik sempurna namun memiliki nasib yang pelik akibat dendam leluhurnya. Dan tokoh Si Cantik, anak bungsu Dewi Ayu yang buruk rupa, saking buruknya ia digambarkan berkulit hitam legam dan berhidung seperti colokan listrik. Dan tokoh - tokoh pria lainnya yang turut menjalin jalannya cerita, seperti Kamerald Kliwon yang seorang anggota komunis; satu - satunya laki - laki yang dicintai Alamanda namun naasnya nasib membawanya untuk menikah dengan Shodanco seorang gerilyawan perang yang disegani di Halimunda, Maman Gendeng yang jatuh cinta kepada Dewi Ayu namun akhirnya ,menikah dengan si bungsu Maya Dewi, dll.

Cantik Itu Luka, berakar dari dendam masa lalu Ma Gendik yang sakit hati karena kekasih yang dicintainya Ma Iyang dijadikan gundik oleh Ted Stampler. Dari anak keturunan Ted Stampler inilah lahir Dewi Ayu, lahir dari darah bangsawan kemudian mengalami masa - masa surut kolonialisme Belanda karena tergeser oleh kedatangan Jepang, diasingkan hingga menjadi seorang pelacur elegan di Halimunda di kemudian era.

Sekali lagi, bila mengharapkan kisah cinta yang indah dan berakhir bahagia, anda tidak akan menemukannya di Novel ini.
Meski ceritanya agak konyol dan banyak hantunya (meski bukan bergenre horor), novel ini cukup menghibur dan menambah wawasan kita akan gambaran sejarah masa pra dan post kemerdekaan masyarakat Indonesia dulu.

Well, tapi kalau untuk hiburan ringan saya lebih prefer "Satu Hari di 2018"nya Boy Candra yang rencananya mau dibahas di post selanjutnya :).

13/04/18

Resep : Ayam Asam Manis

April 13, 2018 0 Comments
Cara membuat Ayam Asam Manis atau koloke
Ayam Asam Manis

Gimana nggak mau naik 4 kg kalau tiap hari ada sisa makanan nggak tega ngebuangnya gara-gara bikinnya penuh perjuangan... hiks,(alay). aka. sayang duitnya yang udah kepake buat belanja bahan :p ~wanita~

Oke, stop! curcol, kali ini saya mau bagi resep hasil contekan di instagramnya akun belajar memasak.
Judulnya sih koloke/ Ayam Asam Manis.. tapi kan biasanya kalau koloke di warung sebelah kos dulu pakai saos nanas, yang ini nggak pakai.

Bahan Ayam Goreng :
- Ayam 1/4 kg - potong kecil kecil
- Tepung bumbu Ayam + air secukupnya

Bahan Tambahan :
- Wortel - potong tipis tipis - rebus
- Daun bawang - potong kecil kecil- rebus
- Kol putih - potong kecil kecil

Bahan Saus :
- Bawang Bombay 1 buah - potong cincang/memanjang sesuai selera
- Saus Tomat - Saya pakai ABC biasa (dieresepnya pakai delmonte)
- gula secukupnya
- garam secukupnya
- 1 sdm tepung maizena dilarutkan dalam sedikit air
- air 200 - 300 cc

Step by step :
- Goreng ayam yang sudah dilumuri tepung, sampai warnanya kecoklatan, angkat dan tiriskan
- Tumis bawang bombai di wajan
- Masukkan saus tomat, garam, gula,
- koreksi rasa
- Tambahkan air, tunggu hingga bumbu mengental
- Masukkan ayam
- Maukkan kol putih, wortel, dan daun bawang
- Aduk merata.
- Campurkan dengan larutan maizena
- koreksi rasa, kalau sudah pas, sajikan~

nb : taburi bawang goreng biar tambah cantik